Minggu, 20 November 2011

JAGUNG GORENG

Pada suatu pagi yang cerah, saat itu aku ingin memulai hari itu dengan menulis sesuatu hingga entah kenapa aku teringat dengan pamanku di kampung. Saat itulah aku terpikir menulis artikel ini. Beliau sangat suka ngemil jagung goreng. Meskipun jagung goreng tersebut hanya digoreng seadanya tanpa ada tambahan bumbu macam-macam, tetapi selalu saja ludes. Hehehe…namanya juga kesukaan.

Jadi intinya disini saya ingin berbagi pada agan n sist semuanya (hmm…biar gaul dikit hehe) bagaimana cara membuat jagung goreng.
 Jagung goreng disebut juga jagung marning yang dibuat melalui proses penggorengan (pemasakan di dalam minyak panas). Produk ini dapat dibuat pada berbagai tingkat kerenyahan. Biasanya konsumen lebih menyukai jagung goreng yang kerenyahannya seperti kerupuk. Garam, bawang merah, bawah putih dan merica dicampurkan ke jagung goreng sebagai bumbu.
Berikut aku jelaskan (cieee…ternyata aku masih egosentris ya..kayak anak-anak) berbagai hal yang persiapkan dan langkah-langkah dalam pembuatan jagung goreng
BAHAN

1) Jagung Pipilan.
2) Senyawa Sulfit.
3) Kapur Sirih.
4) Bumbu - bumbu

PERALATAN
 1) Wadah penangas.
2) Pemanas penangas.
3) Wadah Perebus.
4) Pemanas perebusan.
5) Alat pengering.

CARA PEMBUATAN

  1. Penyiapan larutan sodium bisulfit 0,4%. Sodium bisulfit sebanyak 1 gram ditambah dengan air bersih sebanyak 250 x a ml air.
  2. Pelunakan dengan larutan sulfit. Jagung pipilan dimasukkan kedalam wadah penangas, kemudian diberi larutan sodium bisulfit (0,4%) sebanyak 3 kali berat jagung. Wadah penangas yang berisi jagung terendam tersebut diletakkan diatas pemanas (kompor) dan suhu diatur agar berkisar antara 40 sampai 45°C. Pemanasan dilangsungkan selama 36 sampai 40 jam. Proses ini disebut penangasan. Jangan lupa melakukan pengadukan setiap 3 jam.
  3. Pencucian jagung setelah perendaman dengan larutan sulfit. Larutan perendam dibuang, kemudian jagung dicuci dengan air bersih.
  4. Perebusan. Setiap kg jagung direbus di dalam 3 liter air. Setiap liter air diberi 15 gram kapur sirih. Perebusan berlangsung selama 4 jam sampai jagung menjadi lunak, mekar dan kulit arinya terlepas. Untuk menghemat bahan bakar, api dikecilkan setelah larutan mendidih, dan besar api diatur sekedar untuk mempertahankan larutan tetap mendidih.
  5. Pengeringan. Jagung ditiriskan, kemudian dijemur sampai kering atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air dibawah 17%.
  6. Pemberian bumbu. Bumbu diberikan setelah bahan cukup kering. Bumbu yang diberikan adalah campuran bawang merah (15 gram), bawang putih (15 gram), jahe (5 gram), merica (5 gram), ebi 15 gram dan garam (15 gram) yang telah dihaluskan. Setelah itu, bahan dijemur atau dikeringkan lagi sampai kering seperti sebelum diberi bumbu.
  7. Penggorengan. Jagung digoreng di dalam minyak panas (170 °C) selama 8~10 detik sampai mekar dan berwarna kuning, kemudian diangkat, ditiriskan dan didinginkan.
  8. Pengemasan. Jagung goreng dikemas di dalam kantong plastik polislen tebal, kemudian di-seal dengan panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar