Minggu, 20 November 2011

LIDAH BUAYA

Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman asli Afrika terutama Mediterania. Lidah buaya sering dijuluki dengan “The Miracle Plant”. Tanaman tersebut dapat tumbuh di daerah panas maupun dingin, dataran tinggi maupun rendah. Daya adaptasinya yang tinggi dan kegunaan tanaman ini menyebabkan banyak orang membawanya ke seluruh pelosok dunia termasuk Indonesia.
Lidah buaya sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika telah digunakan sejak lama. Pada zaman raja Mesir, Cleopatra, lidah buaya telah digunakan sebagai pembasuh kulit yang sangat mujarab sehingga dijadikan bahan baku kosmetik yang penting. Dioscerder dari Yunani mencatat bahwa sejak tahun 200 M lidah buaya sudah dijadikan obat. Pada tahun 1750 sM lidah buaya telah digunakan di Timur Tengah. Sebagai contoh, dalam tahun 550 sM The Egyptian book of Remedies mendiskusikan variasi tanaman lidah buaya sebagai bahan baku obat-obatan dan kosmetik untuk memperbaiki kulit.
Keistimewaan lidah buaya ini terletak pada gel-nya yang dapat membuat kulit tidak cepat kering dan selalu kelihatan lembab. Kandungan senyawa kimia pelepah lidah buaya lebih dari 200 jenis. Bagian terbesar kandungan gel lidah buaya adalah air (98,5%), karbohidrat (0,3%), asam amino, lipid, sterol, tanin, dan beberapa enzim.
Sementara itu, Bee Pollen yang dihasilkan oleh lebah madu, memiliki kandungan protein yang tinggi serta mengandung vitamin A, B, C, D dan E sehingga dapat berfungsi untuk membantu regenerasi dan memberikan nutrisi pada kulit (Pusat Perlebahan Apiari Pramuka, 2003).
Lidah buaya mengandung 20 mineral, 12 vitamin, 18 asam amino dan 200 senyawa aktif, termasuk diantaranya:
  • Enzymes - protein yang dihasilkan oleh mahluk hidup dan berfungsi sebagai perangsang biokimia.
  • Triterpenes - nutrisi yang dapat menurunkan kadar gula darah.
  • Polysaccharides - merupakan karbohidrat kompleks, seperti selulosa.
  • Phenolic glycosides. merupakan salah satu turunan gula yang memiliki efek antiseptik.
  • Antakuinon Dan Kuinon Memiliki efek menghilangkan rasa sakit (analgetik) dan menghilangkan pusing.
·         Lignin/Selulosa Dalam gel lidah buaya mampu menembus dan meresap ke dalam kulit, menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit, sehingga kulit tidak cepat kering serta terjaga kelembabannya.
·         Acetylated Mannose Merupakan imunositimulan yang kuat, yang berfungsi meningkatkan fungsi fagositik dari sel makrofag, respon sel T terhadap patogen serta produksi interferon dan zat kimia yang meningkatkan sistem imun untuk menstimulasi atau merangsang antibody.
·         Gel/Lendir Lidah Buaya Mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan luka, luka bakar, borok/eksim, memberikan lapisan pelindung pada bagian yang rusak dan mempercepat tingkat penyembuhan. Reaksi tersebut karena adanya Aloectin B yang menstimulasi sistem immun.
·         Aloin, Aloe-Emodin Menyebabkan usus besar berkonstraksi/mengkerut sehingga bersifat sebagai pencahar yang kuat (laxative). Umumnya terjadi pengeluaran feses/buang air besar setelah 8-12 jam pengkonsumsian.
Tepung lidah buaya merupakan bahan baku industri kosmetik dan farmasi yang lebih tahan terhadap reaksi oksidasi sehingga dapat disimpan lebih lama dibandingkan dalam bentuk gel. Mutu gel lidah buaya cepat menurun karena mempunyai kandungan enzim oksidase sehingga mudah teroksidasi bila terjadi kontak antara gel lidah buaya dengan oksigen. Reaksi oksidasi menyebabkan kandungan gizi pada gel liddah buaya cepat menurun, warnanya menjadi coklat kekuningan, dan tercemar oleh bakteri. Gel lidah buaya yang berbentuk cair mempunyai volume yang lebih besar dibandingkan tepung lidah buaya sehingga lebih menyulitkan dalam pelaksanaan pengemasan dan pendistribusian ke tempat yang jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar