Minggu, 20 November 2011

Reaksi Redoks

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep tentang reaksi redoks juga mengalami perkembangan. Pada awalnya konsep reaksi redoks didasarkan pada keterlibatan oksigen. Reaksi yang mengikat oksigen dinamakan reaksi oksidasi dan reaksi yang melepaskan oksigen dinamakan reaksi reduksi. Pada perkembangan berikutnya ditemukan bahwa reaksi redoks tidak selalu melibatkan oksigen. Para ahli meninjau dari serah terima elektron. Reaksi oksidasi melepaskan elektron sedangkan reaksi reduksi menerima elektron. Pada perkembangan terakhir, reaksi redoks didasarkan pada perubahan bilangan oksidasi.
  •  Konsep reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen 
Pada uraian di atas digambarkan bahwa besi akan lebih cepat berkarat ketika cat telah mengelupas, mengapa? Hal ini terkait dengan keberadaan oksigen. Ketika oksigen bereaksi dengan permukaan besi maka akan terjadi reaksi antara oksigen dan besi. Reaksi yang terjadi adalah reaksi oksidasi, yaitu pengikatan oksigen dengan logam besi membentuk karat besi.
Pada konsep ini reduksi oksidasi didefinisikan: Oksidasi adalah pengikatan oksigen dengan unsur atau senyawa. Reduksi adalah pelepasan oksigen dari senyawanya.
Contoh reaksi oksidasi:
·            pengikatan oksigen dengan unsur
4Fe + 3O2        Fe2O3
C + O2       CO2
·            pengikatan oksigen dengan senyawa
CH4 + 2O2      CO2 + 2H2O
2CO + O2        2CO2
Contoh reaksi reduksi:
·            Pelepasan oksigen dari senyawanya
2Fe2O3     →    4Fe + 3O2
2Ag2O     →    4Ag + O2    
  • Konsep reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan elektron
Beberapa reaksi reduksi oksidasi tidak melibatkan oksigen, sehingga konsep reduksi oksidasi perlu diperluas. Misalnya pada reaksi Na + Cl   NaCl. Untuk menjelaskan konsep reduksi oksidasi dapat ditinjau dari serah terima elektron. Pada konsep ini reduksi oksidasi didefinisikan:
Oksidasi adalah pelepasan elektron Reduksi adalah penerimaan elektron.
Contoh:
·      reaksi antara Na dan Cl2 membentuk NaCl
Pada reaksi ini Na melepaskan 1 elektron yang kemudian diterima Cl
2Na + Cl2   2NaCl
atau Na + ½Cl2  NaCl, serah terima elektron yang terjadi:
Na Na+ + e-          Na melepas elektron (oksidasi)
½Cl2 + e-  Cl-     Cl menerima elektron (reduksi)
·      reaksi antara Ca dan Cl2 membentuk CaCl2
Pada reaksi ini Ca melepaskan 2 elektron yang kemudian diterima Cl
Ca + Cl2    CaCl2
serah terima elektron yang terjadi:
Ca   Ca2+ + 2e-        Ca melepas elektron (oksidasi)
Cl2 + 2e- 2Cl-        Cl menerima elektron (reduksi)
  • Konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
Pada reaksi redoks yang kompleks akan sulit menentukan atom mana yang melepas atau menerima elektron. Para ahli kimia mengatasi hal ini dengan mengkaitkan reaksi oksidasi dan reduksi dengan perubahan bilangan oksidasi. Untuk dapat menerapkan konsep ini, terlebih dahulu memahami cara menentukan bilangan oksidasi.
Setelah memahami cara menentukan bilangan oksidasi suatu atom, kita dapat menentukan reaksi oksidasi reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
Oksidasi adalah pertambahan bilangan oksidasi
Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi.
Zat yang atom unsurnya mengalami oksidasi disebut reduktor, sedangkan zat yang atom unsurnya mengalami reduksi disebut oksidator.
Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi
Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi
  • Reaksi Autoredoks
Dalam suatu reaksi kimia, suatu unsur dapat bertindak sebagai pereduksi dan
pengoksidasi sekaligus. Reaksi semacam itu disebut autoredoks (disproporsionasi).
Contoh :
Cu dalam Cu2O teroksidasi dan tereduksi sekaligus dalam reaksi berikut:
b.o Cu bertambah
Cu mengalami oksidasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar